Penggiat Publik Banten, Toni Firdaus, Minta Sekolah Larang Minuman Instan: Waspada Bahaya Minuman Kemasan dan Risiko Gagal Ginjal pada Anak

oleh

SERANG KOTA || Compaskotanews.com – Penggiat publik Banten, Toni Firdaus, mendesak seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Serang untuk melarang pedagang kantin menjual minuman instan seperti Teh Sisri, Teh Jus, Jas Jus, dan sejenisnya. Toni juga meminta Dinas Pendidikan Kota Serang untuk merespons cepat permintaan ini, demi melindungi kesehatan anak-anak dari bahaya minuman kemasan.

Minuman kemasan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern, terutama di kalangan anak-anak. Dengan rasa yang beragam, kemasan praktis, dan promosi yang menarik, minuman ini sering menjadi pilihan utama. Namun, di balik kesegarannya, minuman kemasan menyimpan potensi bahaya yang serius, salah satunya adalah risiko gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan pada anak-anak, kondisi ini bisa bersifat akut (tiba-tiba) atau kronis (jangka panjang).

Floating Ad with AdSense
X

Gagal ginjal terjadi akibat kerusakan organ ginjal yang parah atau berlangsung lama, menyebabkan penumpukan garam dan bahan kimia berbahaya dalam tubuh. Salah satu faktor pemicu utama adalah kurangnya asupan cairan tubuh dalam jangka panjang.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang bagaimana konsumsi minuman kemasan dapat memicu masalah kesehatan, khususnya gagal ginjal pada anak. Minuman yang terlalu manis, terutama yang mengandung bahan pengawet, dapat merusak ginjal dan organ tubuh lainnya.

Kandungan Berbahaya dalam Minuman Kemasan

Minuman kemasan sangat mudah ditemukan dengan berbagai merek dan varian. Namun, sering kali minuman ini mengandung kadar gula tinggi, pewarna buatan, dan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan. Beberapa bahaya utama meliputi:

  • Tingginya Kandungan Gula: Minuman bersoda dan jus kemasan sering kali mengandung gula dalam jumlah sangat tinggi. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan diabetes pada anak, serta memperberat kerja ginjal.
  • Bahan Kimia Berbahaya: Zat aditif seperti pewarna buatan dan pengawet dapat mengganggu fungsi ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang. BPA (Bisphenol A) dalam kemasan plastik juga dikaitkan dengan masalah hormon dan kesehatan ginjal.
BACA JUGA :  Ketum LSM Macan Tunggal Banten Sapturi Rais Laporkan Kades Waliwis ke Polda Banten, Dugaan Penyelewengan Dana Desa Rp600 Juta

Dampak Minuman Kemasan pada Kesehatan Ginjal Anak

Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut pada anak yang diduga terkait dengan konsumsi zat berbahaya dalam obat dan minuman kemasan. Gejala yang muncul meliputi mual, muntah, kesulitan buang air kecil, hingga kehilangan kesadaran akibat kerusakan ginjal yang parah.

  • Asam Fosfat dan Risiko Batu Ginjal: Minuman bersoda mengandung asam fosfat tinggi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral dan meningkatkan risiko batu ginjal.
  • Kurangnya Asupan Air Putih: Anak yang terbiasa minum minuman kemasan cenderung kurang minum air putih, padahal air putih sangat penting untuk membantu ginjal menyaring racun dari tubuh. Dehidrasi dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal.

Untuk mencegah dampak negatif minuman kemasan, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Batasi Konsumsi Minuman Kemasan: Beralihlah ke minuman yang lebih sehat seperti air putih, susu murni, atau jus buah alami tanpa tambahan gula.
2. Edukasi Anak Tentang Pola Hidup Sehat: Ajarkan anak tentang bahaya mengonsumsi minuman kemasan berlebihan agar mereka dapat membuat pilihan yang lebih sehat.
3. Membuat Minuman Sehat di Rumah: Biasakan membuat jus buah segar atau infused water sebagai alternatif yang lebih sehat.

Penyakit ginjal merupakan penyebab kematian ke-10 di Indonesia dan seringkali tanpa gejala awal. Ketika sudah parah, penyakit ini memerlukan cuci darah dan tidak dapat disembuhkan. Ada dua jenis penyakit ginjal: akut (gejala berat tapi bisa sembuh) dan kronis (tanpa gejala awal, progresif, dan tidak bisa sembuh).

Cara termudah untuk mengetahui kondisi ginjal adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, termasuk pemeriksaan darah puasa untuk kadar ureum dan kreatinin, pemeriksaan lengkap urine, dan pengukuran jumlah produksi urine per 24 jam (LFG).

BACA JUGA :  Kades Babakan Kec bandung Kab Serang, Johadi Telah Open dan Mampuh Mengurangi Angka Kemiskinan Warga Desanya.

Kesadaran akan bahaya minuman kemasan harus ditingkatkan, terutama bagi orang tua. Gagal ginjal pada anak adalah masalah serius yang bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan konsumsi makanan serta minuman yang aman. Mari lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak kita dengan memilih minuman yang lebih sehat dan menghindari konsumsi minuman kemasan berlebihan.

(Ckn/red)