Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Kepala Sekolah Dinonaktifkan

oleh
Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Kepala Sekolah Dinonaktifkan
Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Kepala Sekolah Dinonaktifkan

Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Kepala Sekolah Dinonaktifkan

Cimarga, Lebak – Memasuki hari kedua, ratusan siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok sekolah sebagai respon terhadap seorang siswa yang diduga ditampar oleh Kepala Sekolah. Akibat kejadian tersebut, pihak dinas pendidikan segera menonaktifkan kepala sekolah sementara untuk proses penyelidikan.

Pelataran Aksi Masif

Aksi mogok berlangsung sejak hari pertama, akibat viral video dan kabar yang tersebar luas. Para siswa yang tidak masuk ke sekolah menyatakan bahwa mereka ingin memberi dukungan moral kepada teman mereka yang menjadi korban tindakan kekerasan fisik oleh oknum kepsek.
Menurut laporan media, jumlah peserta mogok mencapai 630 siswa.

Floating Ad with AdSense
X

Kronologi Insiden: Perokok & Teguran Kepsek

Peristiwa ini dipicu dari kegiatan rutin “Jumat Bersih” di sekolah. Kepala sekolah, yang mendapati asap rokok dari jarak cukup jauh, memanggil seorang siswa—diketahui bernama ILP—karena diduga merokok di area sekolah. Saat ditegur, yang bersangkutan lari dan kemudian menghadapi kepsek untuk memberi penjelasan.
Ketika ILP membantah telah merokok padahal pihak sekolah mengaku melihat sendiri, kepala sekolah menjatuhkan tangan dan menampar siswa tersebut.

Menurut Kepala Sekolah Dini Fitria, insiden itu terjadi ketika kegiatan bersih-bersih sedang berjalan, dan posisi siswa saat ketahuan merokok berada di warung dekat sekolah. “Saya panggil dari jarak sekitar 20–30 meter karena ada asap rokok, namun yang bersangkutan lari,” ujar Dini dalam klarifikasinya.

Langkah Resmi: Penonaktifan & Penyelidikan

Merespons tekanan besar dari siswa, wali murid, dan publik, instansi pendidikan di Lebak segera mengambil tindakan tegas. Kepala sekolah dinonaktifkan sementara sebagai langkah awal agar proses klarifikasi dan penyelidikan berjalan secara adil dan terbuka.

BACA JUGA :  Klarifikasi Kasus Kepala Sekolah Karaoke di Pandeglang, Disdikpora Beri SP1

Pihak sekolah juga berupaya meredam situasi agar jangan sampai mengganggu proses pendidikan jangka panjang. Di satu sisi, siswa meminta agar tindakan terhadap kepala sekolah dihentikan, sementara pihak sekolah dan dinas mesti menjaga kewajaran dan prosedur hukum.

Tantangan & Harapan ke Depan

Kejadian ini membuka diskusi tentang batasan dan metode dalam menegakkan disiplin siswa, terutama terkait isu rokok dan tata tertib sekolah.

Beberapa pihak berharap agar penyelidikan dilakukan secara objektif, dengan melibatkan unsur internal, pihak pendidikan kabupaten, dan jika perlu pengawasan eksternal. Sebab, langkah tegas sembari menghormati hak siswa menjadi tuntutan agar tidak terjadi ketimpangan atau intimidasi.

Sementara itu, para siswa yang mogok berharap agar kepsek tidak kembali menjabat bila terbukti melakukan tindakan tidak etis. Mereka menuntut kejelasan, keadilan, dan perlindungan hak setiap siswa di lingkungan sekolah. (Red/CKN)