
DLH Kota Serang dan PT WPLI Angkut Limbah Medis B3 di Komplek Graha Walantaka
Serang, CompasKotaNews.com – Tumpukan limbah medis yang dibuang sembarangan di kawasan Komplek Perumahan Graha Walantaka, RT 22 RW 05, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, akhirnya diangkut oleh pihak berwenang. Proses pengangkutan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang bersama PT Wahana Pamunah Limbah Indonesia (WPLI) pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Asep Saefudin, Penyuluh Lingkungan DLH Kota Serang, menjelaskan bahwa pengangkutan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis tersebut merupakan hasil koordinasi lintas sektor untuk menindaklanjuti temuan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.
“Sejak pagi kami bersama PT WPLI mulai melakukan proses pengangkutan limbah B3 medis, seperti jarum suntik, kantong infus, tabung dializer, hingga kain medis yang masih berlumuran darah, dari area sekitar perumahan Graha Walantaka,” ujar Asep.
Ia menambahkan, DLH Kota Serang tidak memiliki fasilitas pemusnah maupun kendaraan pengangkut limbah medis B3. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki izin resmi dalam bidang pengelolaan dan pemusnahan limbah berbahaya, yaitu PT Wahana Pamunah Limbah Indonesia.
“Kami sebenarnya sudah mengajukan kerja sama ke beberapa perusahaan pengelola limbah medis, namun yang merespons dengan cepat adalah PT WPLI,” tambahnya.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa setelah diangkut, seluruh limbah akan dimusnahkan menggunakan mesin insinerator sesuai prosedur pengolahan limbah infeksius. Proses ini dilakukan untuk memastikan tidak ada sisa limbah yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Sebelumnya, warga sekitar sempat mengeluhkan bau menyengat yang muncul terutama saat hujan turun, serta khawatir akan risiko paparan limbah berbahaya tersebut.
“DLH Kota Serang akan terus memantau kondisi lingkungan pasca-pengangkutan dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tutup Asep. (TF/Red)






