Keluarga Tahanan Pencabulan Yang Meninggal di Rutan Serang Ungkapkan Sikap Ikhlas atas Kepergiannya

oleh
Keluarga Tahanan Pencabulan di Rutan Serang Ungkapkan Sikap Ikhlas atas Kepergiannya
Keluarga Tahanan Pencabulan di Rutan Serang Ungkapkan Sikap Ikhlas atas Kepergiannya

Serang, CompasKotaNews.com – 7 November 2025
Oleh: Tim Redaksi CompasKotaNews

Dalam peristiwa tragis yang menimpa dunia peradilan, keluarga seorang tahanan kasus pencabulan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Serang menyatakan telah menerima kepergiannya dengan hati yang lapang. Istri korban, Naimah, menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menuntut pihak mana pun, karena semuanya dianggap sebagai ketentuan Tuhan yang tak terelakkan.

Floating Ad with AdSense
X

Kronologi Tragis Kematian Tahanan AS di Rutan Serang

Kejadian ini melibatkan AS, pria berusia 50 tahun yang ditahan terkait kasus pencabulan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Serang Kota. Pada Jumat pagi lalu, sekitar pukul 10.40 WIB, AS tiba di rutan untuk menjalani proses penahanan. Saat itu, kondisi kesehatannya dilaporkan normal oleh petugas kepolisian.

Namun, nasib berkata lain. Hanya beberapa jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 20.50 WIB, petugas menerima laporan bahwa AS tiba-tiba jatuh sakit di kamar tahanan. Langkah cepat diambil dengan membawanya ke klinik internal rutan, sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, saat tiba di fasilitas medis sekitar pukul 21.00 WIB, nyawa AS telah tiada. Kejadian ini terjadi kurang dari 24 jam sejak ia memasuki rutan, meninggalkan misteri di balik penyebab pasti kematiannya.

Pihak Rutan Kelas IIB Serang segera melakukan investigasi internal guna mengungkap fakta-fakta di balik insiden tersebut. Sementara itu, keluarga AS, yang terdiri dari istri dan empat anak kandung, memilih untuk tidak melakukan autopsi. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penerimaan atas musibah yang menimpa.

BACA JUGA :  Geng Motor Perkas dan Gumara Diamankan Tim Satgasus Perintis Presisi: Upaya Polresta Serang Kota dalam Mencegah Aksi Tawuran Berhasil

Sikap Lapang Dada Keluarga: Ridho dan Tak Ada Tuntutan Hukum

Naimah, istri AS, berbagi kisah hatinya dalam wawancara eksklusif pada Kamis malam (6/11/2025). Dengan suara tenang namun penuh keyakinan, ia menyatakan, “Sebagai istri, saya sudah sepenuhnya ikhlas. Ini pasti sudah jalan yang ditetapkan Tuhan untuk suami saya. Semua urusan terlihat sudah selesai dengan baik.”

Lebih lanjut, Naimah menekankan bahwa keluarganya tidak berniat memperpanjang masalah. “Tidak ada rencana tuntutan terhadap siapa pun. Saya sudah ridho dan menerima sepenuhnya. Cukup sampai di sini saja,” tambahnya. Ia juga menyebutkan bahwa anak-anaknya turut merasakan hal yang sama, dengan harapan agar almarhum dapat tenang di alam akhirat.

“Sekarang, saya hanya ingin menenangkan hati bersama anak-anak. Kami akan jalani hari-hari seperti biasa. Suami pasti juga ingin kami damai di sini,” ujar Naimah, yang kini fokus merawat keempat buah hati AS. Sikap ini menjadi teladan bagaimana keluarga menghadapi cobaan dengan penuh keimanan, di tengah sorotan publik terhadap kondisi rumah tahanan di Indonesia.

Respons Pihak Rutan: Transparansi dan Penjelasan Lengkap

Kepala Pengamanan Rutan Serang, Faiz Ghozi, mengonfirmasi kronologi kejadian dan menegaskan komitmen pihaknya untuk transparan. “Petugas langsung bertindak cepat membawa beliau ke klinik, lalu ke rumah sakit. Sayangnya, saat tiba di sana, kondisinya sudah tidak bisa diselamatkan,” jelas Faiz.

Ia juga menambahkan bahwa saat masuk, AS tampak sehat. “Belum genap sehari ditahan, dan kondisi fisiknya baik-baik saja berdasarkan pemeriksaan awal.” Faiz menekankan bahwa penjelasan lengkap telah disampaikan kepada keluarga, yang pada akhirnya menyatakan penerimaan penuh. “Mereka bilang sudah ikhlas, dan kami menghargai sikap itu,” pungkasnya.

Implikasi Lebih Luas: Pentingnya Kesehatan Tahanan di Lapas

Kasus kematian tahanan di Rutan Serang ini kembali mengingatkan pada isu kualitas layanan kesehatan di lembaga pemasyarakatan. Meski investigasi internal sedang berlangsung, peristiwa ini menjadi momentum untuk meningkatkan fasilitas medis di rutan-rutan seluruh Indonesia. Bagi masyarakat, kisah keluarga AS menjadi inspirasi tentang kekuatan iman dalam menghadapi ujian hidup.

BACA JUGA :  Zat Lemak Menumpuk Dalam Darah, Ini 4 Cara Merontokkan Kolesterol Tanpa Obat

CompasKotaNews.com terus memantau perkembangan kasus ini dan siap menyajikan update terkini. Jika Anda memiliki pengalaman atau pandangan terkait isu tahanan dan hak asasi manusia, bagikan di kolom komentar di bawah ini.

Artikel ini disusun berdasarkan sumber terpercaya dan bertujuan memberikan informasi akurat. CompasKotaNews.com tidak bertanggung jawab atas opini pembaca.