Ratusan Warga Sukamanah Kabupaten Lebak Datangi Kantor Desa, Protes Dugaan Pungli Perekrutan Kerja
Lebak, CompasKotaNews.com – Ratusan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, berbondong-bondong mendatangi kantor desa pada Sabtu malam (6/9/2025). Aksi tersebut dipicu dugaan adanya pungutan liar (pungli) dalam proses perekrutan tenaga kerja di sebuah pabrik setempat, yang diduga dilakukan oleh Ketua Karang Taruna desa.
crossorigin=”anonymous”> style=”display:block” data-ad-client=”ca-pub-8988275120731178″ data-ad-slot=”4821150984″ data-ad-format=”auto” data-full-width-responsive=”true”> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Kepala Desa Sukamanah, Aang Noh, mengakui adanya kericuhan warga. Ia menyebutkan bahwa penjelasan sudah disampaikan langsung oleh ketua karang taruna, namun warga tetap bersikeras menuntut agar kepemimpinan organisasi kepemudaan tersebut segera diganti.
“Semalam sudah dijelaskan oleh ketua karang taruna. Namun masyarakat tetap menginginkan adanya pergantian ketua,” ujar Aang.
crossorigin=”anonymous”> style=”display:block” data-ad-client=”ca-pub-8988275120731178″ data-ad-slot=”4821150984″ data-ad-format=”auto” data-full-width-responsive=”true”> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Tokoh pemuda Desa Sukamanah, Kiki Nugraha, menambahkan bahwa kekecewaan warga bukan hanya soal dugaan pungli. Menurutnya, sejak menjabat, ketua karang taruna kurang memberikan perhatian maupun pembinaan kepada generasi muda desa.
“Seharusnya karang taruna bisa hadir dan aktif membimbing pemuda. Tapi kenyataannya, tidak ada peran yang berarti. Ditambah lagi adanya dugaan pungli ini, membuat warga semakin kecewa,” kata Kiki.
crossorigin=”anonymous”> style=”display:block” data-ad-client=”ca-pub-8988275120731178″ data-ad-slot=”4821150984″ data-ad-format=”auto” data-full-width-responsive=”true”> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ia menegaskan, warga mendesak agar pergantian ketua karang taruna dilakukan melalui pemilihan terbuka dan demokratis, bukan secara aklamasi.
“Warga menginginkan pemilihan yang benar-benar demokratis. Sudah saatnya ada pemimpin baru yang lebih berpihak kepada masyarakat,” tutup Kiki. (Red/CKN)