CompasKotaNews.com – Ketika bulan Ramadan memasuki akhirnya, terdapat serangkaian ucapan yang kerap mengalir di antara umat Islam. Mulai dari “Minal Aidin wal Faizin” hingga “Mohon Maaf Lahir Batin”, setiap ungkapan memuat makna dan doa yang dalam. Namun, dalam upaya untuk menyampaikan pesan yang lebih jelas, mari kita teliti lebih dalam tentang arti sebenarnya dari “Minal Aidin wal Faizin”.
Menurut penelusuran Abdul Gaffar Ruskhan dalam bukunya, “Kompas Bahasa Indonesia”, ungkapan “Minal Aidin wal Faizin” seringkali dipersembahkan sebagai doa bagi kesuksesan umat Islam yang merayakan Lebaran. Di balik kata-kata yang sederhana, tersimpan harapan akan keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh umat.
Namun, perlu dipahami dengan jelas makna serta penulisan yang benar dari ungkapan tersebut. “Minal Aidin wal Faizin” sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang dapat diterjemahkan secara kasar sebagai “Dari orang-orang yang telah berlebaran dan berhasil.” Dalam konteks Lebaran, ungkapan ini merujuk pada doa bagi keselamatan dan kesuksesan bagi semua umat Islam yang telah menyelesaikan ibadah puasa.
Secara etimologis, penulisan yang tepat untuk “Minal Aidin wal Faizin” adalah dengan memperhatikan huruf Arab aslinya. Namun, dalam penulisan Latin atau dalam bahasa Indonesia, penyalinan yang akurat juga penting untuk menjaga keaslian makna dan doa yang terkandung di dalamnya.
Jadi, saat kita mengucapkan “Minal Aidin wal Faizin”, mari kenangkan doa yang tersirat di dalamnya. Doa untuk keselamatan, kesuksesan, dan kebahagiaan bagi semua umat Islam yang telah menjalani ibadah dengan sepenuh hati. Semoga pesan kedamaian dan keberkahan selalu menyertai kita semua di setiap langkah kehidupan.
Arti Dari Minal Aidin Wal Faizin
Dikutip dari karya “Bahagiakan Diri Anda dengan Membahagiakan Orang Lain” yang ditulis oleh Jonih Rahmat, penting untuk menegaskan bahwa penulisan yang tepat dari Minal Aidin wal Faizin adalah Minal Aidin wal Faizin. Aidin bukan Aizin atau Adizin, dan Faizin bukan Faidin atau Faidzin.
Arti Minal Aidin wal Faizin dalam bahasa Indonesia adalah “… dari mereka yang kembali suci dan mereka yang menang.”
Terkait dengan hal ini, terdapat pemahaman yang berkaitan dengan sejarahnya. Kabarnya, sekelompok orang kembali dari Perang Badar. Di antara anggota pasukan, ada yang gugur di medan perang dan ada juga yang berhasil kembali ke Madinah, bertemu dengan keluarganya. Ketika pasukan kaum Muslimin yang menang dalam Perang Badar mendekati Madinah, penduduk kota berbondong-bondong menyambut mereka.
Para pahlawan itu mengumumkan bahwa mereka baru saja kembali dari perang dan telah meraih kemenangan. Mereka adalah bagian dari orang-orang yang kembali (dari medan perang) dan mereka adalah orang-orang yang menang.
Kemenangan dalam Perang Badar kemudian dirayakan secara meriah, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Dari kemenangan ini muncullah ungkapan “Minal Aidin wal Faizin” dalam versi lengkapnya, “Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin”. Dengan arti: “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan meraih kemenangan.”
Ucapan Idul Fitri Yang Diucapkan Oleh Rasulullah SAW
Dilaporkan dalam buku “Islam itu Rahmatan Lil Alamin bukan untuk Kamu Sendiri” yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib, terdapat dua kalimat orisinal yang diucapkan oleh Rasulullah SAW:
Pertama, “Nahnu na’udu minal Aidin wal Faizin,” ungkapan ini pertama kali diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW saat pulang ke Kota Madinah setelah perang Badar. Saat itu, jarak antara Madinah dan lokasi perang Badar adalah sekitar 250 kilometer. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadan, tiga hari sebelum Hari Raya. Meskipun pasukan Islam hanya berjumlah 313 orang, mereka berhasil mengalahkan pasukan Kafir Quraisy yang berjumlah 1100 orang. Ini adalah bukti bahwa Allah SWT memberikan kemenangan kepada umat Islam meskipun mereka kalah jumlah.
Kedua, “Taqabbal minna wa minkum, taqabbal ya karim,” ungkapan ini telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Artinya, kita bertemu, bersalaman, hati terbuka, dan saling memaafkan sehingga semua kehendak baik dari Anda, saya, dan kita semua dikabulkan oleh Allah SWT.
Demikianlah makna dan arti dari “Minal Aidin wal Faizin.” Kalimat selamat ini pertama kali diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika pulang dari perang Badar, yang berarti kembali dengan selamat dan meraih kemenangan. (red/CKN)