Serang Banten, 23 Agustus 2024 || Compaskotanews.com — LSM Macan Tunggal Banten mengadakan Penelitian yang akan mengeksplorasi tentang peran penting LSM sebagai sebuah lembaga independen
yang berperan dalam memfasilitasi kelompok atau masyarakat didalam mengembangkan
potensi yang dimiliki. Pemerintah memiliki kapasitas yang terbatas sehingga pemerintah belum
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seluruhnya.
Penelitian ini berkaitan dengan peran penting
LSM Macan tunggal Banten dalam pemberdayaan masyarakat desa berbasis pada kearifan lokal, karena masih ada
banyak desa di Banten belum berdikari. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan
dari pemerintah desa dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Peran LSM Macan tunggal Banten akan terus melakukan berkolaborasi
dengan Para Media, APH, Kejati dan Kejari. Pemerintah Desa dalam memanfaatkan potensi program Ketapang Sebagaimana untuk meningkatkan pendapatan
ekonomi masyarakat melalui pemperdayaan Masyarakat desa se Banten.
Provinsi Banten memiliki 1.238 desa yang tersebar di empat Kabupaten seBanten. Setiap desa
memiliki potensi yang berbeda-beda yang dapat dikembangkan oleh pemerintah desa dan
masyarakat, namun dari 1.238 desa yang tersebar potensi tersebut belum sepenuhnya
tergali. Terbukti hanya ada sekitar 52 desa yang berdikari, sehingga perlu adanya peran aktif
dari pemerintah desa dan juga masyarakat desa untuk menciptakan sebuah inovasi dan
kreativitas dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
di Indonesia salah satunya dengan melakukan percepatan pembangunan di desa, karena banyak
desa di Provinsi Banten yang memiliki potensi namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal
yang menjadi kendala yang membuat banyak desa di Indonesia tidak berkembang adalah
karena kualitas sumber daya manusia yang rendah serta tingginya arus urbanisasi, sehingga
banyak yang memilih untuk bekerja di kota-kota besar dibandingkan di desa.
Menteri PDTT
Bapak Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa percepatan pembanguna di desa merupakan
sebuah kunci penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Banten, misalnya
dengan cara memetakan potensi produksi unggulan desa serta menekan desa untuk mampu mengelolah program Ketapang yang dapat ikut andil dalam
memberikan nilai tambah suatu komoditas sehingga akan berdampak pada nilai jual yang ditawarkan, maka masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari keberhasilan Program ketapang yang anggaran nya di topang dari Dana Desa tahun 2022, 2023 dan 2024.
LSM Macan Tunggal Banten juga akan melakukan monitoring dan pengawasan dari berbagai macam kegiatan pemberdayaan masyarakat
desa melalui program “Gerakan Revitalisasi Desa”. Gerakan tersebut bertujuan untuk
mengembalikan harkat dasar desa sebagai sebuah komunitas yang lestari dan mandiri.
Sapturi Ra’is selaku Ketua Umum LSM Macan Tunggal Banten tidak akan bosan bosan untuk memberikan dukungan penuh pada setiap Program Desa yang dana nya di serap dari pemerintah pusat melalu Program Dana Desa.
“Saya tidak main main dan akan bertindak tegas sesuai tugas pungsi sebagai kontrol sosial di Masyarakat Desa di seluruh Provinsi Banten dalam mengawal dan bertindak sebagai pengawasan dari semua Program Dana Desa yang di lakukan oleh Desa Desa yang ada di Banten khususnya di Kabupatem Serang.”Tutur Sapturi.
Masih Saptiri, banyak temuan di Desa Desa dari Kepala Desa yang ada di Banten khususnya di Kabupaten Serang, salah satu anjuran yang di titik beratkan oleh pemerintah pusat dari alokasi Dana Desa yang 20 persen untuk ketapang, tapi kenyataan di lapangan hasil surfai oleh LSM Macan Tunggal Banten kebanyakan di alokasikan untuk Program JUT (Jalan usaha tani), Kami menduga para Kades lebih mudah melakukan mar’up atau mengurangi Spesifikasi dari anggaran yang ada.”Imbuh Sapturi.
“Kalau di belikan hewani dari Dana Desa yang 20% tidak bisa di curi atau di mar’up karena barang nya terlihat, kalau di bikin jalan usaha tanikan (JUT) kita sebagi kontrol sosial kemungkinan masih bisa di bohongi karena sudah jadi berbentuk jalan,”Tegas Sapturi.
Pokonya saya gak bisa di kadali oleh para Kades yang nakal dan akal akal atau modus untuk meraup keuntungan besar dari Program Dana Desa tersebut, jadi saya tidak akan berhenti untuk uji petik terhadap Desa yang di duga laporan dari Masyarakat di nyatakan Valid, “Pungkas Sapturi.