ABPEDNAS Lebak Hadir untuk Rakyat: Dari Rumah Roboh hingga Hunian Korban Banjir

oleh

ABPEDNAS Lebak Hadir untuk Rakyat: Dari Rumah Roboh hingga Hunian Korban Banjir

Lebak,CompasKotaNews.Com
18 Juni 2025 — Dedikasi dan aksi nyata ditunjukkan Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (DPC ABPEDNAS) Kabupaten Lebak.

Floating Ad with AdSense
X

Di bawah kepemimpinan Nenden, organisasi ini tak hanya menjadi mitra formal pemerintah desa, tetapi juga motor perubahan yang nyata dirasakan masyarakat.

Lewat sinergi lintas sektor dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, DPC ABPEDNAS berhasil menyalurkan sejumlah bantuan konkret—mulai dari perbaikan rumah warga yang nyaris ambruk hingga pengukuran jalan desa dan rencana pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang.

“Saya hanya menjalankan amanah organisasi. Ketika masyarakat mengadu, kami tidak bisa tinggal diam,” ujar Nenden saat ditemui di lokasi pembangunan rumah Pak Eman, warga Kecamatan Wanasalam yang sebelumnya tinggal di hunian yang hampir roboh.

Respons Cepat, Bantuan Turun Kilat

Kisah Pak Eman menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan strategis dan kepedulian sosial mampu mengatasi kebuntuan birokrasi. Setelah pengajuan proposal ke dinas terkait tak kunjung mendapat respon, DPC ABPEDNAS mengambil langkah tegas. Atas arahan langsung Ketua Umum DPP ABPEDNAS, Indra Utama, Nenden melakukan eskalasi ke Baznas Provinsi.

Hasilnya tak menunggu lama. Dalam sepekan, bantuan material senilai Rp22 juta pun dikucurkan, dan proses pembangunan langsung dimulai dengan semangat gotong royong bersama warga, aparat desa, hingga camat setempat.

Infrastruktur Desa Mulai Diperjuangkan

Tak hanya urusan darurat perumahan, DPC ABPEDNAS Lebak juga mengawal percepatan pembangunan infrastruktur. Pengukuran jalan di tiga desa di Kecamatan Wanasalam telah selesai dilakukan dan tinggal menunggu proses selanjutnya.

BACA JUGA :  Hari ini Para Nelayan di Pesisir Diberi Peringatan Adanya Amcaman Gelombang Tinggi di Perairan Banten

“Ini bukti bahwa peran BPD bisa jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Kami akan terus kawal hingga benar-benar terwujud di lapangan,” tegas Nenden.

Di wilayah Kecamatan Lebak Gedong, jalan akses yang rusak pasca banjir pun mendapat perhatian dari Bupati dan Gubernur Banten. Pemerintah daerah sudah memasukkan perbaikan jalan ini dalam rencana anggaran pembangunan.

Hunian Sementara untuk Korban Banjir

ABPEDNAS Lebak juga sedang menginisiasi pembangunan hunian sementara di tiga kecamatan terdampak banjir bandang—Sajira, Cipanas, dan Lebak Gedong. Program ini dirancang untuk memberi tempat tinggal layak bagi para korban sebelum bantuan permanen tiba.

“Warga yang terdampak tak bisa dibiarkan terlalu lama hidup dalam ketidakpastian. Hunian sementara ini menjadi bukti bahwa kehadiran BPD bisa membawa harapan,” jelas Nenden.

Apresiasi DPP dan Program Nasional

Ketua Umum DPP ABPEDNAS, Indra Utama, mengapresiasi langkah cepat dan efektif yang diambil DPC Lebak. Menurutnya, BPD sejatinya adalah penggerak desa yang strategis, bukan hanya stempel formal.

“Jika semua DPC meneladani semangat seperti di Lebak, maka transformasi desa bukan mimpi. ABPEDNAS harus jadi jembatan antara suara rakyat dan keputusan negara,” tegas Indra.

Sebagai tindak lanjut, DPP ABPEDNAS tengah merancang program nasional bertajuk “BPD Tanggap Desa”. Program ini ditujukan untuk membekali kader BPD di seluruh Indonesia dengan pelatihan dan kapasitas tanggap bencana serta advokasi kebijakan publik.

“Tidak boleh ada warga desa yang dibiarkan tinggal di rumah reyot karena kita lalai. Ini bukan sekadar tugas organisasi, tapi komitmen moral,” pungkas Nenden penuh semangat.

ABPEDNAS Lebak membuktikan bahwa perubahan di desa bukan hanya soal anggaran, tapi soal keberanian untuk bertindak, bersinergi, dan hadir saat rakyat membutuhkan.
(Rie/red)