Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri: 1.255 Personel Dimutasi, Termasuk 10 Kapolda Baru

oleh
Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri: 1.255 Personel Dimutasi, Termasuk 10 Kapolda Baru
Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri: 1.255 Personel Dimutasi, Termasuk 10 Kapolda Baru

Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri: 1.255 Personel Dimutasi, Termasuk 10 Kapolda Baru

JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan perombakan besar di tubuh organisasinya. Melalui enam surat telegram yang ditandatangani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 2 Agustus 2025, sebanyak 1.255 personel Polri dimutasi ke berbagai posisi strategis.

Floating Ad with AdSense
X

Dari jumlah tersebut, 881 anggota mendapatkan promosi jabatan. Mutasi ini mencakup jajaran perwira tinggi (Pati) hingga perwira menengah (Pamen), serta menjadi bagian dari langkah penyegaran organisasi dan penataan struktur kepemimpinan di institusi Polri.

10 Kapolda Baru Ditunjuk

Dalam rotasi besar ini, sepuluh Kapolda resmi berganti. Beberapa nama yang menonjol di antaranya:

  • Irjen Pol Nanang Avianto yang kini menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur,
  • Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai Kapolda Sulawesi Selatan,
  • Brigjen Pol Mardiyono dipercaya menjadi Kapolda Bengkulu.

Perubahan ini diharapkan mampu mendorong kinerja kepolisian di wilayah-wilayah tersebut menjadi lebih maksimal dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Polwan Unjuk Gigi: 10 Kapolres Perempuan

Menariknya, dalam mutasi kali ini, Polri juga menunjukkan komitmennya terhadap kesetaraan gender. Sebanyak 57 Polwan menerima promosi jabatan, dan 10 di antaranya ditugaskan sebagai Kapolres di sejumlah daerah. Beberapa nama di antaranya adalah:

  • AKBP Kadek Citra Dewi (Kapolres Jembrana),
  • AKBP Veronica (Kapolres Salatiga),
  • AKBP Heti Patmawati (Kapolres Lampung Timur).

Langkah ini disambut positif oleh banyak pihak, karena mencerminkan upaya Polri membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk memimpin.

Kompolnas Dorong Pembenahan Internal

BACA JUGA : 

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai mutasi besar ini harus dibarengi dengan pembenahan internal di tubuh kepolisian. Ia menyebutkan bahwa momentum rotasi jabatan ini seharusnya digunakan untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat serta mengatasi permasalahan pelanggaran etik dan hukum yang selama ini menjadi sorotan.

“Pergantian pejabat jangan hanya seremonial, tetapi harus diikuti dengan perbaikan nyata dalam kualitas pelayanan, penegakan hukum, dan profesionalisme personel,” tegas Poengky.

Penjelasan Resmi Polri

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari mekanisme pembinaan karier dan strategi institusi untuk menjaga dinamika organisasi tetap berjalan secara sehat.

“Penempatan personel sudah melalui pertimbangan matang, melihat rekam jejak, kompetensi, dan kebutuhan organisasi,” jelas Sandi.

Ia menambahkan bahwa langkah ini juga sebagai bentuk respons terhadap tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terhadap pelayanan kepolisian.

Harapan Publik: Perbaikan Bukan Sekadar Formalitas

Masyarakat berharap bahwa mutasi besar ini bukan hanya sekadar rotasi jabatan semata, namun menjadi awal dari perbaikan menyeluruh dalam tubuh kepolisian. Dengan adanya perubahan di berbagai lini kepemimpinan, Polri diharapkan semakin transparan, akuntabel, dan humanis dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. (Red/CKN)


Tags:
#MutasiPolri #Kapolri #KapoldaBaru #Polwan #Kompolnas #PromosiJabatan #ReformasiPolri #PolriPresisi #Polri2025 #BeritaNasional #PerubahanStrukturalPolri #PolisiWanita #KapolresPerempuan #ListyoSigit