
Compaskotanews.com — Bandung, 16 Desember 2023 – Gerakan Pilihan Sunda mencatat sejarah dengan berhasil melakukan panen padi Salibu atau mener, inovasi pertanian terobosan setelah fenomena elnino 2023. Padi jenis revolusioner ini menonjol dengan kelebihan mampu memberikan hasil panen sebanyak 7 kali dalam setahun hanya dengan satu kali proses tanam.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menjelaskan bahwa padi Salibu menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Inovasi ini menyelesaikan masalah pemanfaatan lahan dengan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun pada umumnya padi hanya dapat dipanen 4 kali dalam setahun, tergantung kondisi cuaca dan serangan hama, padi Salibu mengubah paradigma tersebut. Padi jenis ini mampu memberikan hasil panen lebih banyak dalam satu kali penanaman.
“Saya telah mendengar tentang Salibu sejak 2015, namun baru sekarang mulai digunakan secara masif oleh masyarakat,” ungkap Dadan ketika menghadiri panen padi Salibu hasil pertanian Gerakan Pilihan Sunda di Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 15 Desember 2023.
Dengan keunggulannya, seharusnya padi Salibu dapat ditanam secara lebih massif di Jawa Barat. Namun, menurut Dadan, hal ini memerlukan proses panjang dan sosialisasi intensif kepada para petani.
“Hanya dengan satu kali tanam, kita bisa panen sebanyak 7 kali. Ini adalah solusi luar biasa untuk meningkatkan produksi pangan, dengan tambahan efisiensi biaya produksi yang signifikan,” tambahnya.
Menurut Dadan, pada panen pertama, setiap hektar lahan dapat menghasilkan 12 ton padi Salibu. Meskipun akan terjadi penurunan pada panen kedua menjadi 9 ton, produksi pada panen ketiga dan seterusnya akan tetap stabil sekitar 6-7 ton.
Meski mengalami penurunan setiap panen, keistimewaan panen 7 kali dalam setahun membuat produksi padi Salibu tetap unggul. Bahkan, jumlah produksinya dapat melebihi produksi padi biasa yang umumnya berkisar 5 ton per hektar.
“Ini memang mengalami penurunan, namun tetap di atas produksi padi biasa. Inovasi ini menjadi harapan baru untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” pungkasnya.
(Tf/red)