Serang Kota 16 Februari 2024 || Compaskotanews.com — Dalam upaya menertibkan trayek angkutan kota yang menyimpang dari jalurnya, Dishub Kota Serang berencana mengaktifkan kembali tiga Sub Terminal Tipe C di wilayahnya. Sub Terminal tersebut antara lain Terminal Cipocokjaya, Terminal Kepandean, dan Terminal Blok M yang terletak di Pasar Indu Rau (PIR) Kota Serang.
Menurut Bambang, Kabid Lalin Dishub Kota Serang, langkah ini diambil untuk mengatasi angkutan kota yang tidak patuh terhadap aturan trayek. Dia menjelaskan bahwa banyak angkot kategori angkutan kota dalam provinsi (AKDP) yang masih beroperasi di luar trayeknya, terutama yang berasal dari Pandeglang, Ciomas, Padarincang, dan Petir yang seharusnya masuk ke Terminal Cipocok Jaya.
Meskipun telah diarahkan, angkot-angkot tersebut masih membandel karena tidak ada sanksi yang diberlakukan oleh Dishub Kota Serang. Pertanyaan pun muncul dari penggiat kota Serang terkait jumlah petugas Dishub yang aktif melakukan penegakan aturan di lapangan.
Dishub Kota Serang memiliki 120 personil yang bertugas untuk penegakan aturan, terutama terkait angkot luar yang masuk ke wilayah Kota Serang dan penertiban kemacetan. Namun, penugasan personil ini hanya berlangsung dari jam 6 pagi hingga jam 10 siang, sehingga angkot dari luar Kota Serang dapat masuk dengan leluasa pada siang hari.
Terkait kondisi Terminal Tipe C Cipocok Jaya yang kumuh dan tidak terawat, penggiat kota Serang, Toni Firdaus, menyoroti kurangnya anggaran untuk perawatan terminal tersebut. Hal ini menjadi sorotan karena terminal tersebut seharusnya menjadi representasi yang tertata baik dari Kota Serang.
Pj Wali Kota Serang, Yedi Rahmat, menanggapi permasalahan tersebut dengan berjanji untuk melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas terkait. Namun, hal ini masih menimbulkan kekhawatiran bagi para sopir angkot Kota Serang yang merasa keberatan dengan masuknya angkot-angkot luar ke dalam kota.
Sohari, ketua paguyuban sopir angkot Kota Serang, menekankan pentingnya pengaturan dan penegakan trayek oleh Dishub Kota Serang. Dia mengatakan bahwa ketidaktertiban ini mengganggu pendapatan para sopir angkot, karena penumpang dari luar Kota Serang bisa langsung masuk ke dalam kota.
Dengan dibukanya kembali Sub Terminal tersebut, diharapkan angkutan perkotaan dapat lebih tertib dengan jaringan trayeknya yang berjalan normal. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi masalah ketidakpatuhan angkutan kota terhadap aturan trayek, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan transportasi di Kota Serang.
(Tf/red)