Layanan Pustu Kelurahan Gelam Cipocok jaya Kota Serang sudah di lengkapi dengan alat kesehatan yang memadai dan bidan jaga.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Indonesia.
Kepala puskesmas Banten Girang memaparkan, Program ini memiliki tiga pilar utama: penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat Kelurahan dan memperkuat pemantauan wilayah Kelurahan digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per Kelurahan.
Kepala Puskesmas Banten Girang menyampaikan, program ini telah menjelaskan perubahan signifikan terutama terkait jenis pelayanan. Sebelumnya, layanan bersifat terpisah, namun dengan ILP, layanan disesuaikan dengan siklus hidup, terbagi dalam empat klaster.
“Di mana layanannya kalau dulu itu ada layanan BP, atau layanan KIA sekarang diubah, dengan adanya integrasi layanan primer pelayanan menjadi layanan berdasarkan siklus hidup, di mana ada (beberapa) klaster, klaster 1, klaster 2, klaster 3, dan klaster 4,” kata Uhen ketika diwawancara lewat telphon selulernya 03/04/2024.
Klaster tersebut meliputi manajemen, layanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi, balita, dan remaja, layanan untuk usia produktif hingga lanjut usia, serta penanggulangan penyakit menular.
Uhen juga menekankan bahwa ILP diterapkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu Prima di Kelurahan Gelam Kecamatan Cipocoknjaya Kota Serang, termasuk di tiga kelurahan lain nya seperti Karundang tembobg dan dalung.
Penerapan ILP turut berdampak pada jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banten Girang. Data menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak Juli 201. Bahkan, pada 2024, jumlah kunjungan terus meningkat, mencapai puncak tertinggi di bulan januari dan Maret.
Uhen juga mengungkapkan, bahwa ILP memungkinkan pihaknya untuk mendapatkan fasilitasi laboratorium yang mendukung pelayanan. Hal ini mencakup fasilitasi alat pemeriksaan seperti Elektrokardiogram (EKG) dan berbagai pemeriksaan lainnya di laboratorium, termasuk memeriksa HB, kolesterol, gula, hingga protein urine.
“Mungkin juga karena kepuasan masyarakat juga meningkat, terutama tentang adanya semacam kontak atau misalkan layanan yang lebih menyeluruh, karena di integrasi layanan primer itu sifatnya banyaknya skrining sesuai dengan siklus hidup yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Berhasilnya implementasi ILP di Puskesmas Banten Girang dan Puskesmas pembatu (Pustu) Kelurahan Gelam Kecamatan Cipocok jaya Kita Serang telah menarik perhatian dari berbagai daerah di Kota Serang. Dinkes Kota Serang meminta dari masing masing Puseksmas antar kelurahan dapat memberikan peluang pembanginan Pustu (Puskesmaa Pembantu).
“Kami baru punya satu Pustu di Kelurahan Gelam, agar pelayanan ILP ini bisa me jadi program unggulan Kami ingin dari masing masing Kelurahan ada Pustu,” Harap uhen.
Uhen tak lupa mengapresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung penerapan ILP di Puskesmas Banten Girang, terutama kepada, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang yang dinilainya telah merespons dengan cepat terkait ILP ini. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari komitmen Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat terhadap ILP, menjadi contoh yang patut diikuti oleh daerah lain.
Uhen berharap program ILP melalu Pustu dapat diperluas ke Emoat Kekurahan.
- Karundang
- Tembong
- Dalung
Puskesmas Pembantu (Pustu) sehingga masyarakat dapat dengan lebih cepat dan berkualitas mendapatkan akses layanan kesehatan, dengan penekanan pada promosi dan pencegahan.
“Terutama dihubungkan dengan promotif dan preventifnya. Jadi tidak hanya cenderung ke kuratif tapi lebih cenderung ke bagaimana promotif dan preventif,” katanya.
Baca terus info berita terkini klik di Compaskotanews.com.
(Tf/red)