Serang Kota | Compas Kota news.com —
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun,
” Kapus (Kepala puskesmas Banjar agung) Yuli dalam arahan nya menjelaskan kepada peserta undangan dan terhadap Anak yang status beresiko Stunting (SBS).
“Dalam Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:
wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
Pubertas yang lambat
Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. “Tutur Yuli
Camat Cipocok jaya Tb Yasin dalam memberikan pemaparan di hadapan para peserta undangan stuting “Ibu ibu harus bisa menjaga dan merawat anak anak nya sedini mungkin dan harus sering sering di bawa ke posyandu terdekat supaya anak anak kita lebih muda di kenali dari gejala yang beakibat resiko Stunting, mungkin Ibu ibu bisa bertanya kepada kader kelurahan yang ada di wilayah kecamatan Cipocok jaya.”Ungkap Yasin
“Progam penyuluhan Stunting tingkat kecamatan di laksanakan dari dana iyuran warga dan para kader sekecamatan Cipocok jaya, program ini agar Ibu ibu dapat mengenali apa itu bahaya Stunting dan tenang aja Ibu ibu yang bawa anak nya nanti di kasih Vitamin, dan sembako serta ada buat ongkos ojegnya.”Imbuh Yasin
Sekmat Cipocok haya agung memberikan data kepada media Online Www.Compaskotanes.com bawasan nya balira yang keba Ststus Beresiko Stunting
Kelueahan Cipocok jaya 8 balita, Kelurahan Panancangan ada 6 Irang balita, Kelurahan Banjar agung ada 2 Orang, Kelurahan Banjar sari 4 Orang balita dan Kelurahan Dalung ada 8 Orang Balita. ini yang menjadikan program penyulahan Stunting di tingkat kecamatan Cipocok jaya di lakukan antar Kepala puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Cipocok jaya. Ini bisa membantu untuk membatasi dan mencegah lebih banyak lagi yang terdampak beresiko Stunting di Wilayah kami (Cipocok jaya) “Pungkas Agung.
(toni f/Ckn)