Serang Kota | CompasKotaNews.com – Pasar Rau kota serang baru baru ini jadi sorotan para penggiat publik dan masyarakat peduli kota serang.
Kabid lalin Endad di hubungi oleh Compaskotanews.com melalui telphon selulernya mengutarakan terkait pertanyaan dari awak media tentang rambu lalin yang tidak di patuhi lagi oleh warga masyarakat kota serang, di sebabkan karena kurangnya rasa peduli dari pihak pemerintah kota serang yang terkait masalalah kesemerawutan di area jalan utama pasar rau “urusan rambu jalan kewenangan nya bukan pada kami, kami hanya kabid angkutan kota. “Jelas Endad
Di singgung dalam obrolan nya. “petugas dishub ada dan jaga tapi hanya numpuk di satu titik di terminal blox M saja, ada apa? awak media Compaskotanews.com dalam obrolan dengan Endad kabid angkutan dishub kota serang.
Barometer keberhasilan seorang kepala daerah siapapun itu, akan terukur dari kebersihan, keindahan dan ketertiban serta tatakelola pasar tradisional nya.
Apa lagi pasar Rau ada di tengah tengah kota serang yang di apit oleh tiga pemerintahan sekaligus, kota serang, kabupaten serang dan Provinsi Banten yang semesti nya ada perhatian khusus dari 4 OPD yang ada di kota serang, mulai dari Dushub, Pol PP, Prindagkop dan PUPR, 4 OPD ini harus benar benar bersenergi untuk memikirkan dari kekumuhan, kesemerawutan dan kemacetan di pasar tradisional tersebut.
Pasar induk Rau yang terbesar di banten bagian barat menjadi tujuan warga masyarakat dari luar kota, seperti pandeglang, Cilegon, Ciomas, Petir dan sebagai nya tumplek di satu titik di area pasar Rau dengan kendaraan angkot masing masing daerah masuk menuju pasar Rau, bisa di bayangkan kemacetan nya dan di tambah warga kota serang dan warga pendatang yang menggunakan roda dua atau roda empat tidak pernah mentaati rambu lalu lintas yang ada di area pasar Rau sehingga kemacetan dan kesemerawutan lalin terjadi setiap hari.
Ada terminal yang di bangun dengan anggaran yang tidak sedikit di kota serang, saat ini tidak di pergunakan, seperti terminal Cipocok jaya dan terminal Kepandaian hanya jadi terminal bayangan dan di duga tidak ada pemeliharaan oleh dinas terkait.
(tf/Ckn)