CompasKotaNews.com – Banten, daerah ini sangat menarik. Sebagai prefektur, tidak masalah jika Anda melihat area tersebut. Dibandingkan dengan daerah asalnya, Jawa Barat (Jabar) sangat berbeda. Jawa Barat memiliki luas wilayah 44.354,61 km2 dan terdiri dari 16 kota dan 10 provinsi. Sedangkan Provinsi Banten memiliki luas wilayah hanya 8.651,20 km2 dan meliputi 4 kota dan 4 kabupaten.
Sempitnya wilayah Banten menghadirkan berbagai kemungkinan, sehingga kemajuan tidak menjadi masalah. Apalagi letak yang strategis, kondisi alam dan kekayaan alam yang dimilikinya. Selain itu, latar belakang sejarah kejayaan masa lalu dan dinamisme masa kini menjadi faktor kunci kemajuan Banten. Berawal dari perhitungan kemungkinan, masyarakat Banten memutuskan untuk memisahkan diri dari Jawa Barat dan membentuk provinsi sendiri.
Kemenangan-kemenangan Masa Lalu
Seperti halnya provinsi-provinsi di Jawa, pembentukan provinsi Banten tidak lepas dari pengaruh latar belakang sejarahnya. Zaman Kemuliaan secara khusus dapat dibagi menjadi dua bidang: pemuliaan kerajaan dan kemajuan atau jalannya perjuangan kolonial.
Berbagai prestasi yang diraihnya pada masa pemerintahannya kemudian menginspirasinya untuk menjadi simbol daerah. Jawa Timur dipengaruhi oleh keberhasilan kerajaan Majapahit dan Kediri. Jawa Tengah dipengaruhi oleh Kerajaan Mataram yang berkedudukan di Surakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lepas dari pengaruh Mataram Yogyakarta. Demikian pula Jawa Barat sama dengan Kerajaan Padjajaran.
Secara historis, negara Banten mencapai puncak kejayaannya, terutama pada masa pemerintahan Sultan Agen Tirtayasa (1631-1692). Banten tidak hanya menjadi pusat penyebaran agama Islam, tetapi pelabuhan Banten juga dikenal sebagai pusat perdagangan internasional.
Bukti ketenaran Kerajaan Banten dapat ditemukan dalam beberapa dokumen. Bukti fisik yang terlihat adalah peninggalan-peninggalan masa lampau, seperti peninggalan-peninggalan yang tersimpan di Gedung Keraton Surosowan Kerajaan Banten, Museum Arkeologi Banten, dan Masjid Agung Banten. Semuanya berada di kawasan Banten Lama Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pengaruh kolonial diketahui dari sejarah beberapa kota di provinsi Jawa. Kota Surabaya di Jawa Timur, Semarang di Jawa Tengah, Bandung di Jawa Barat, dan Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kolonial dan basis perjuangan kemerdekaan masyarakat adat.
Setelah pembubaran VOC di bawah komando Gubernur Jenderal Hermann Willim Dendels (1808-1811), pangkalan angkatan laut didirikan di Anyer dan Ujung Kulon sebagai daerah penting di bawah kendali Hindia Belanda. Hal ini juga digunakan oleh Daendels Anyer sebagai titik awal untuk proyek monumental pembangunan Tol Trans-Jawa ke Panarkan, Jawa Timur. Peninggalan Anyer berupa mercusuar, menara pengawas kapal, masih bertahan hingga saat ini.
Kejayaan masa lalu Banten lebih dari sekedar kenangan. Artefak fisik berfungsi sebagai bahan untuk penelitian ilmiah dan fasilitas pariwisata. Peninggalan berupa nilai-nilai agama dan budaya menjadi landasan pembangunan Banten.
Saat ini
reformasi terungkap, ini akan mempengaruhi perubahan dalam sistem politik. Salah satunya adalah desentralisasi kekuasaan. Momentum pembentukan Divisi Banten pada 4 Oktober 2000 sangat fenomenal. Pembentukan Divisi Banten merupakan sisa-sisa kejayaan Banten di masa lalu. Dengan segala kemungkinan yang dimiliki Banten, kita bisa menunjukkan kemajuannya. Pada tahun 2007 menduduki peringkat keempat dalam pertumbuhan APBD (Asep Kurnia dan Ahmad Siabudin:
pada tahun 2010).
Banten memiliki potensi alam yang cukup tinggi. Secara topografi terdiri dari dua bagian utama yaitu perbukitan selatan (Kabupaten Lebak dan Pandeglang) dan dataran rendah lainnya. Terdiri dari 4 kota (Kota Selang, Tangerang, Cilegon dan Kota Tangerang Selatan) dan 4 kabupaten (Provinsi Selang, Tangerang, Pandeglang dan Lebak).
Kota Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang merupakan daerah dengan kegiatan ekonomi yang tinggi karena adanya kawasan industri khususnya manufaktur. Provinsi Lebak dan Pandeglang merupakan kawasan hijau subur dengan banyak hutan dan perkebunan. Kota Tangerang Selatan merupakan kota jasa, perdagangan dan banyak institusi pendidikan ternama dan diakui dunia internasional. Tak heran, banyak cendekiawan, tokoh nasional, dan orang asing tinggal di kota ini.
Secara internasional, Provinsi Banten memiliki Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang.